Selamat datang di Golden World Blog. Semoga semua mahkluk hidup berbahagia. Sadhu Sadhu Sadhu.

Wednesday, February 26, 2014

Masa Remaja


Sewaktu Pangeran meningkat usianya menjadi 16 tahun, Raja memerintahkan untuk membuat tiga buah istana yang besar dan indah, satu istana untuk musim dingin (Ramma), satu istana untuk musim panas (Suramma) dan satu istana untuk musim hujan (Subha). Kemudian Raja mengirimkan undangan kepada para orang tua yang mempunyai anak gadis untuk mengirimkan anak gadisnya ke pesta, di mana Pangeran akan memilih seorang gadis untuk dijadikan istrinya. Namun para orang tua tersebut ternyata tidak mengacuhkannya. Mereka mengatakan bahwa Pangeran tidak paham kesenian dan ilmu peperangan, maka bagaimana ia kelak dapat memelihara dan melindungi istrinya.
Ketika hal ini diberitahukan kepada Pangeran maka Pangeran mohon kepada Raja agar segera mengadakan suatu sayembara, di mana berbagai ilmu peperangan dipertandingkan. Dalam sayembara itu, Pangeran bertanding melawan pangeran-pangeran lain yang datang dari segenap penjuru negara Sakya bahkan juga pangeran-pangeran dari negara-negara lain.

Semua pertandingan seperti naik kuda, menjinakkan kuda liar, menggunakan pedang dan memanah ternyata dimenangkan oleh Pangeran. Khusus dalam hal memanah Pangeran tidak ada tandingannya. Untuk membentangkan busur yang dipakai oleh Pangeran saja mereka tidak mampu, karena busur itu besar dan berat, sehingga untuk membawanya ke tempat pertandingan harus digotong oleh empat orang.

Dengan mendapat sambutan yang meriah sekali dari para hadirin, Pangeran dinyatakan sebagai pemenang mutlak dari sayembara tersebut.

Dalam sebuah pesta besar yang kemudian diselenggarakan dan dihadiri oleh tidak kurang dari empat puluh ribu gadis cantik, pilihan Pangeran jatuh kepada seorang gadis bernama Yasodhara yang masih ada ikatan keluarga dengan Pangeran karena ia adalah anak pamannya yang bernama Raja Suppabuddha dari negara Devadaha dan bibinya Ratu Amita (adik Raja Suddhodana).

Setelah Pangeran Siddhattha menikah dengan Putri Yasodhara, maka kekuatiran Raja Suddhodana agak berkurang, sebab Raja selalu ingat kepada ramalan dari Pertapa Asita bahwa Pangeran kelak akan menjadi Buddha.

Dengan pernikahannya ini Raja berharap Pangeran akan lebih diikat kepada hal-hal duniawi. Sekarang tinggal menjaga supaya Pangeran jangan melihat empat peristiwa tentang penghidupan, yaitu orang tua, orang sakit, orang mati dan orang pertapa suci.

Karena itu, Raja memerintahkan pengawal-pengawalnya agar Pangeran dijaga jangan sampai melihat empat hal tersebut. Kalau ada dayangnya yang sakit, maka dayang itu segera disingkirkan. Semua dayang dan pengawalnya adalah orang-orang muda belia. Selanjutnya, Raja memerintahkan untuk membuat tembok tinggi mengelilingi istana dan kebun dengan pintu-pintu yang kokoh kuat dan dijaga siang malam oleh orang-orang kepercayaan Raja.

Dengan demikian, Pangeran Siddhattha dan Putri Yasodhara memadu cinta di tiga istananya yang mewah sekali dan selalu dikelilingi oleh penari-penari dan dayang-dayang yang cantik-cantik.

Raja merasa puas dengan apa yang telah dikerjakannya dan berharap bahwa pangeran kelak dapat menggantikannya sebagai Raja negara Sakya.

No comments:

Post a Comment